Sabtu, 05 Februari 2011

KRI Clurit-641, Kapal Jenis KCR-40 Diluncurkan Di Batam




BATAM – Industri shipyard di Batam mengukir sejarah baru. Jumat (4/2) kemarin sebuah kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) diluncurkan setelah setahun dikerjakan. Yang membanggakan kapal berkecepatan 30 knot itu sepenuhnya dikerjakan putra-putri bangsa.

Menurut kepala dinas pengadaan TNI AL Laksamana pertama TNI Suryo Djati Prabowo, sebagian besar material kapal perang tersebut di produksi di dalam negeri. Kapal ini dinamai KRI Clurit-641. “Ini satu-satunya kapal cepat rudal di Indonesia buatan galangan local di batam” ujarnya disela-sela peluncuran kapal dengan panjang 44 meter itu di pabrik pembuatnya, PT.Palindo Marine Industry, Tanjunguncang.

Peluncuran kapal KCR-40 berbahan baja-alumunium ini menandai sejarah baru industry perkapalan di Batam. “Dengan keberhasilan ini kita tunjukkan pada dunia bahwa kita mampu membangun dan mengembangkan alutsista secara mandiri di dalam negeri”, ungkapnya.

Kapal yang sepenuhnya di buat di Palindo tersebut dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), diantaranya meriam caliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan rudal anti kapal buatan China C-705.



Komandan Lanal Batam, Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto mengatakan, KCR 40 terbuat dari baja khusus pada bagian lambung. Baja bernama High Tensile Steel itu diperoleh dari PT.Krakatau Steel. Untuk bagian atas kapal menggunakan bahan alumunium alloy yang memungkinkan stabilitas pada kecepatan tinggi.

Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin caliber 20mm di anjungan kapal. Meskipun telah diluncurkan, KCR 40 belum resmi diserahterimakan ke TNI AL karena masih harus menjalani beberapa tahap pengujian (sea trial). “Setelah semua test dijalani, kapal akan segera masuk jajaran operasional TNI AL,” ujar Suryo.

Anak bangsa yang berada dibelakang proses pengerjaan KCR ini menurut Direktur Palindo, Hermanto, berasal dari Institute Teknologi Surabaya (ITS). “Desain dan pengembangan di tangani sejak awal oleh putra-putri bangsa dari ITS”, ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar