F16 Angkatan Udara Amerika (foto: Pesawat - Mathiau Pouliot)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menerima tawaran hibah doa skuadron Pesawat tempur F-16A / B "Fighting Falcon" Dari amerika Serikat (AS).
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono kepada ANTARA di Jakarta, Senin mengemukakan, proses persetujuan Sudah disampaikan Press Pertahanan dan menunggu konfirmasi tangguhan Dari pihak AS.
"Prosesnya sedang Berjalan, Juga Dibuat Sudah ditindaklanjuti Press Pertahanan dan Suami Saat Kita Dari konfirmasi lebih Lanjut Tentang SEBAGAI menunggu persetujuan RI tersebut tetap Permanent hibah," ujarnya.
Agus menuturkan, pertimbangan TNI menerima hibah doa skuadron F-16A / B Fighting lebih dikarenakan ITU Falcon tersebut berlaku dan efisien jika membeli Pesawat Yang Baru Enam sejenis. "Telah memprogramkan pengadaan Enam Pesawat F-16 Yang Baru Dari TNI SEBAGAI PADA 2014, Yang Canggih lebih,. Namun, Dari Segi harga lebih hemat jika Kita menerima hibah doa skuadron F-16 tersebut" katanya.
Dari Sisi Teknologi, Lanjut Panglima TNI, ke-24 unit Pesawat ITU hibah dapat di-"upgrade" disesuaikan Artikel Baru Artikel Baru Teknologi terbaru SETARA F-16 varian terbaru yakni F-16 C / D Blok 52. "Sistem avioniknya termasuk Kita 'up-grade', sistem persenjataannya, Yang dihibahkan ITU Masih Sangat 'mumpuni' sebagai persenjataan F-16 Pesawat Maka Efek Yang tangkal memberikan," katanya.
Bahkan, Masa pakai Pesawat F-16 Yang dihibahkan ITU Masih Bisa mencapai 20 hingga 25 Lagi years. "Jadi, lebih efisien tersebut berlaku dan Kita menerima ITU hibah, small membeli Enam Pesawat sejenis Yang Baru," paparnya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro mengatakan, pihaknya berharap hibah ITU Artikel Baru, TNI Segera dapat memenuhi skuadron tempurnya Secara maksimal.
"Hibah tersebut untuk Artikel, Maka TNI Angkatan Udara dapat Segera mendapat Transaksi Pesawat tempur, regular tidak Harus menunggu hingga 2014. Ini kan Baik untuk memberikan Efek tangkal," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar