Sabtu, 06 November 2010

Super Tucano




ALUTSISTA - Dipameran pertahanan dan keamanan Indonesia (Indo-Defence 2010) pada 10-13 November nanti, Kemenhan akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pembelian satu skuadron pesawat EMB-314 Super Tucano dari Embraer-Brazil. Apa dan bagaimana keistimewaan pesawat ini, simak artikel berikut.

EMB-314 Super Tucano adalah versi yang disempurnakan dari pesawat latih EMB-312 Tucano, dengan kecepatan lebih cepat dan ketinggian lebih tinggi. Tucano juga telah beroperasi di Angkatan Udara dari 17 negara. Prototipe Super Tucano terbang pertama kali pada tahun 1992. Keduanya murni dikembangkan dan dibangun oleh Embraer, Brasil.

Embraer EMB 314 Super Tucano dikenal dengan nama ALX atau A-29 adalah pesawat turboprop yang didesain khusus sebagai pesawat serang ringan yang mampu mengemban misi sebagai pendukung operasi kontra pemberontakan (COIN), patroli pemantauan dan pesawat latih. Meskipun hadir dengan mesin berbaling-baling, Super Tucano diciptakan dengan mengkombinasikan teknologi avionik modern dan sistem senjata terkini.

Selain Brazil sendiri, pesawat tersebut juga telah digunakan AU Kolombia, Chili, Republik Dominika dan Ekuador. Embraer juga berencana untuk merambah ke beberapa negara di Asia dan Timur Tengah.

Pada tahun 1995, Embraer memenangi kontrak dari Brasil Air Force (FAB) pengembangan varian Super Tucano, dikenal sebagai proyek pesawat serang ringan ALX. Pesawat ini dioptimalkan untuk kondisi lingkungan di Amazon, Brazil. ALX diciptakan untuk mampu beroperasi disegala kondisi cuaca, siang dan malam, misi dari pangkalan terpencil dan tak beraspal tanah landasan pacu dengan sedikit dukungan. Pesawat produksi pertama selesai pada tahun 1999.

Pada Agustus 2001, AU Brazil menandatangani kontrak pembelian 76 Super Tucano dengan konfigurasi 25 unit kursi tunggal (A-29 ALX) dan 51 unit kursi ganda (AT-29 ALX). AT-29 ditempatkan di pangkalan AU-Natal untuk menggantikan posisi AT-26 Xavante yang habis masa baktinya.

Salah satu misi utamanya adalah melakukan patroli perbatasan di bawah program sistema de Vigilancia da Amazonia (SIVAM) yakni program pengawasan kawasan Amazon.

Pesawat pertama kali dikirim ke AU Brazil pada Desember 2003, hingga September 2007 Embraer telah menyerahkan sekitar 50 unit pesawat kepada AU Brazil. Pengiriman pesawat ini telah diselesaikan di akhir tahun 2009 kemarin.

Selain sebagai pesawat latih tingkat dasar dan lanjutan, Super Tucano juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations (operasi penumpasan pemberontakan).

Pesawat sanggup bermanuver hingga +7g dan -3.5g. Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambahan berkat pelindung baja disekitar kokpit dan critical systems redundancy.


EMB-312 Tucano

Di bulan Agustus 2001, Embraer mengumumkan penandatanganan kontrak pembelian 10 unit Super Tucano dengan Republik Dominika. Pesawat tersebut akan difungsikan sebagai pesawat latih, keamanan internal, patroli perbatasan dan perang melawan narkotika. Namun belakangan jumlahnya dikurangi menjadi 8 pesawat, dan pada 18 Desember 2009 kemarin telah diserah terimakan 2 pesawat.

Pada Februari 2005, Venezuela menyatakan minatnya membeli 24 unit EMB-314 Super Tucano kepada Brazil dalam 2 tahap. Tahap pertama 12 unit, sisanya di tahap selanjutnya. Namun proses pembeliannya dibatalkan karena tekanan dari Amerika yang memberlakukan embargo kepada Venezuela termasuk semua komponen sukucadang yang dibuat AS. Saat ini Super Tucano masih menggunakan 30% komponen dari AS.

Pada Desember 2005, AU Kolombia memesan 25 pesawat Super Tucano yang akan digunakan untuk berpatroli di sepanjang garis perbatasannya dan untuk keamanan internal. Pengiriman 5 unit pertama dilakukan pada Desember 2006 dan rampung seluruhnya pada Agustus 2008. Pesawat pesanan Kolombia ini menggunakan perangkat avioniks yang dipasok dari Elbit System.

April 2008, AU Chili memutuskan membeli 12 pesawat EMB-314. Kontraknya sendiri ditandatangani pada Agustus 2008. Empat pesawat telah diterima AU Chili (FACH) pada 23 Desember 2009.

Sejarah, Disain dan Pengembangan

Berlokasi di São José dos Campos, Brazil, Embraer pertama kali didirikan pada tahun 1969 lewat inisiatif pemerintah Brazil saat itu. Perusahaan ini diprivatisasi pada 7 Desember 1994.

Pada 31 Maret 2006, mayoritas pemegang saham Embraer termasuk pemegang saham khusus dan pemilik ADR menyetujui proposal restrukturisasi ‘Embraer’s capital’. Restrukturisasi ini memungkinkan Embraer menyederhanakan struktur penyertaan modal menjadi 1 jenis kepemilikan saham (saham biasa) dan berkontribusi untuk meningkatkan BUMN tersebut lebih efisien dan transparan.

Pengadaan pesawat serang ringan terbaru AU Brazil merupakan bagian dari kebutuhan pemerintah Brasil akan pesawat patroli pengamanan wilayah perbatasan dalam realisasi proyek SIVAM (Amazon Monitoring System). Pesawat tersebut bersama dengan pesawat patroli R-99A dan R-99B nantinya bertanggung jawab mencegat penerbangan ilegal dan patrol sepanjang perbatasan.

Langkah pertama yang dilakukan oleh AU Brazil adalah membentuk proyek pesawat ALX, yang secara tidak langsung diproyeksikan sebagai pengganti pesawat latih militer Embraer EMB 326GB Xavante. Proyek pesawat baru tersebut harus cocok dengan kondisi lingkungan Amazon yang notabene mempunyai suhu dan kelembaban tinggi serta curah hujan relatif tinggi.

Proyek pesawat ALX kemudian ditetapkan menggunakan mesin turboprop karena sangat cocok dengan misi yang bakal diembannya seperti : jarak terbang jauh, perawatan mudah, mampu beroperasi siang dan malam hari, tahan disegala kondisi cuaca dan mampu mendarat di landasan pendek dan berbatu.

The first flight of a single-seat Super Tucano production aircraft occurred on 2 June 1999, while the first flight of the two-seat version took place on 22 October 1999.

Penerbangan perdana pesawat Super Tucano dari varian kursi tunggal dilakukan pada 2 Juni 1999, sedangkan varian kursi gandanya pada 22 Oktober 1999

RI Roket Produksi Berhulu Ledak



Hulu ledak roket 122mm Produksi Pindad (Foto: Studi Pertahanan) 

JAKARTA (SINDO) - Press Pertahanan (Kemhan) akan memproduksi roket berhulu ledak Tinggi daya jangkau Artikel Baru sekitar 14,5 kilometer. Rencananya, 2013 akan diproduksi sebanyak 750 roket dan roket years berikutnya 1000. 

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, roket pertahanan Artikel Baru Nama RHAN-122 akan dipergunakan untuk melengkapi sistem persenjataan TNI AL. "Ini roket buatan Indonesia mempunyai hulu ledak yang. Diharapkan Bisa roket Suami perlengkapan untuk TNI AL, "kata Purnomo di Kantor Press Pertahanan, Jakarta, Kemarin. 

Menurut Rencana, Sabtu (6 / 10) akan diadakan uji coba roket Terakhir Yang dikembangkan dan Pengembangan Badan PENELITIAN Kemhan, PT. Pindad dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), di Pusat Latihan Tempur di Baturaja, Sumatera Selatan.Kepala Badan Pengembangan dan Kemhan PENELITIAN Pos M menambahkan Batubara, roket tersebut memiliki daya ledak cukup Tinggi Artikel Baru radius 150 meter. 

Hanya regular tidak ITU, sebanyak 90 persen Bahan roket bahan KESAWAN Negeri Dari berasal. "Tabung Serta Bahan pendorong atau propelan roket Hanya Yang Masih didatangkan Dari Luar Negeri KARENA KESAWAN industri membuatnya Negeri Belum Bisa," ujarnya. 

Juga Dia mengungkapkan, terkait masih berlangsung tahunnya Balitbang Kemhan akan Terus meningkatkan kemampuan pertahanan roket tersebut. PADA 2012 daya jangkau roket pertahanan akan ditingkatkan hingga 20 kilometer. "Dan di years 2013, jangkauan akan diusahakan mencapai 33 kilometer," katanya. Roket tersebut, lanjutnya, akan diproduksi PT Pindad bekerja sama anak pajak tangguhan Artikel Baru Swasta di Malang. 

Alokasi Dana Panser Pindad Sedang Dibicarakan


BANDUNG - Setelah sukses memproduksi Panser Anoa, PT Pindad akan memproduksi Panser Tarantula. Panser ini hampir sama fungsinya dengan Panser Anoa, hanya saja dilengkapi peralatan tambahan yakni canon.

Menteri Pertahanan RI, Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MSc MA Phd, mengatakan, panser buatan Pindad ini nantinya juga akan digunakan untuk pertahanan TNI. Namun tidak menutup kemungkinan seperti Panser Anoa, Panser Tarantula ini diproduksi massal untuk pihak luar yang ingin membeli hasil karya anak bangsa ini.

"Panser Anoa sudah terbukti bisa digunakan untuk kendaraan di misi perdamaian. Dan beberapa negara seperti Malaysia bahkan sudah akan melakukan MoU untuk memesan panser ini. Panser Tarantula nantinya untuk menambah kekuatan pertahanan kita," kata Purnomo, saat ditemui usai mengisi Kuliah Umum Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB di Aula Timur ITB Jalan Ganeca, Jumat (5/11).

Menurut Purnomo, rencana pembuatan Panser Tarantula ini akan dibicarakan lebih lanjut termasuk alokasi dana untuk memesan alat tempur ini.

INDONESIA Akan Mendapatkan Hibah f-16 Dari AS Ketika Obama Berkunjung



Pesawat tempur F-16C Block 25/30 yang rencananya akan ditawarkan AS ke Indonesia

JAKARTA - Pembukaan kembali hubungan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan hibah pesawat F-16 menjadi agenda penting dalam bidang pertahanan yang akan ditindaklanjuti terkait kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia, November ini.

”Waktu Menteri Pertahanan (Robert) Gates ke sini, ada rencana untuk buka kerja sama secara bertahap, ini sudah masuk tahap operasional,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (4/11). Pertemuan dengan Gates itu diikuti dengan pengiriman tim bersama.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia telah membentuk tim, terdiri dari Kepala Bagian Litbang Kementerian Pertahanan dan Asisten Perencanaan Umum Mabes TNI, untuk membahas agenda apa saja yang ingin dibicarakan saat kedatangan Obama. ”Agenda utama, kerja sama secara gradual Kopassus dengan Pemerintah AS, terutama untuk latihan khusus,” kata Kepala Bagian Litbang Pos Hutabarat.

Indonesia juga berupaya untuk mendapatkan pesawat tempur F-16 bekas dari AS. Pesawat itu akan diberikan kepada Indonesia karena AS telah meningkatkan kelas pesawatnya ke F-18 dan lainnya. Namun, ”Kita harus melakukan retrofit atau perbaikan total. Tempatnya di AS dan harganya sepertiga dari harga pesawatnya,” kata Pos Hutabarat.

Obama dipastikan tetap ke Indonesia pada 9-10 November mendatang dan tidak terpengaruh kekalahan Partai Demokrat dalam pemilu tengah waktu (midterm election) di House of Representatives (DPR) AS.

Pasalnya, ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, hubungan Indonesia dan AS sifatnya sama sekali tidak terpengaruh dengan kondisi politik di AS ataupun di Indonesia. Hubungan Indonesia dan AS bersifat kemitraan yang strategis, setara, dan sangat kuat.

Marty mengungkapkan hal itu seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis. Rapat dihadiri Wakil Presiden Boediono, sejumlah menteri, dan Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal.

Menurut Dino, kedatangan Presiden Obama sangat penting untuk mendeklarasikan kerja sama kemitraan strategis yang komprehensif bersama Presiden Yudhoyono.

Terkait pengamanan Obama itu, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman mengatakan akan diturunkan 9.000 personel. 

Latihan Yonif 400


SEMARANG - Sejumlah prajurit TNI AD dari kesatuan Yonif 400/Raider bersiap melakukan penyerangan saat simulasi pembebasan sandera yang ditawan para terois, pada Penutupan Latihan Pemantapan Raider, di Semarang, Jateng, Jumat (5/11). Latihan pemantapan yang telah berlangsung selama 14 hari itu menekankan pada kemampuan pasukan sebagai raid penghancur, pembebasan tawanan, pertempuran jarak dekat dan mobil udara untuk mendukung pelaksanaan tugas operasi militer. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/Koz/ama/10.



Pameran Industri Pertahanan


JAKARTA - Indo Defence, Indo Aerospace dan Indo Marine yang disingkat IDAM 2010 Expo & Forum akan lebih menarik dikarenakan pada perhelatan tahun ini, diharapkan sebagai ajang untuk mendorong tumbuhnya peranan industri pertahanan dalam negeri. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro, sesaat membuka Konferensi Pers tentang persiapan Indonesia menggelar perhelatan bergengsi berupa pameran internasional industri pertahanan, tiga matra angkatan bersenjata dan security / keamanan atau Indo Defence 2010 di kantor Kemhan RI Jakarta, Selasa (12/10).

Lebih lanjut Menhan menjelaskan beberapa kesepakatan kerjasama (Memorandum Of Understanding) akan ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan, TNI maupun mitra kerja industri strategis nasional baik milik pemerintah maupun swasta, antara lain program penggantian pesawat OV-10 Bronco, pengembangan produk bom udara P-100P dan P-100L untuk persenjataan pesawat Sukhoi serta program produksi 1000 roket pertahanan untuk TNI AL hingga tahun 2014 dan untuk tahap pertama akan dibuat sebanyak 750 roket hingga tahun 2013.

Selain dilaksanakannya Indo Defence untuk ke empat kalinya, pameran kedirgantaraan, Indo Aerospace, dan pameran kemaritiman, Indo Marine, juga akan dilaksanakan untuk yang kedua. Dan pertama kalinya Indonesia menggelar Tri Matra dalam Pameran yang diberi nama IDAM 2010 Expo & Forum, merupakan pameran industri pertahanan Indonesia yang terlengkap selama penyelenggaraannya yang akan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, dari tanggal 10 November sampai dengan 13 November 2010.

IDAM 2010 Expo & Forum ini akan diikuti oleh lebih dari 400 peserta pameran dari 38 negara dan sebanyak 17 negara membuka pavilion country yaitu Australia, Belanda, Inggris, Itali, Jerman, Korea, Malaysia, Perancis, Portugal, Republik Ceko, Republik Slovakia, Singapura, Polandia, Rusia, Turki, Ukraina dan termasuk Indonesia.


Pav Rusia di Indo-Defence 2008

Beragam peralatan militer yang dipamerkan seperti peralatan teknologi di bidang pertahanan dan keamanan, militer/bersenjata, logistik, senjata api, peluru, pesawat tempur, sistem komunikasi, sistem keamanan, radar, helm, ransel, tenda, teknologi penerbangan dan maritim, fasilitas bandara & pelabuhan kapal selam dan lain-lain. Selain menampilkan berbagai produk teknologi di bidang pertahanan juga di selenggarakan berbagai presentasi dalam forum diskusi dan seminar dari para peserta pameran yang menjelaskan secara teknik keunggulan produk mereka. Forum seminar berfokus pada tema, "Empowering Indonesia’s Aerospace Industry to Increase National Aerospace Capabilities", diselenggarakan oleh Frost & Sulivan bekerjasama dengan CSDS (Center for Security and Defence Studies)

Dibuka Presiden SBY

Menanggapi anggaran pertahanan yang diperoleh melalui pinjaman dari Bank Pemerintah, Wakil Menhan, Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan, bahwa seluruh anggaran pertahanan yang diperoleh melalui pinjaman Bank dalam negeri akan digunakan untuk membeli alutsista dan persenjataan TNI, yang diproduksi oleh Industri pertahanan dalam negeri.

Sebagai contoh, anggaran tersebut digunakan membeli senjata serbu SS-1 dan amunisinya dari PT Pindad untuk TNI Angkatan Darat dan pembelian kapal patroli untuk TNI AL dari galangan kapal PT PAL atau perusahaan swasta dalam negeri yang berada di Banyuwangi. "Hal tersebut sebagai komitmen pemerintah mendorong tumbuhnya industri pertahanan dalam negeri menuju revitalisasi industri pertahanan", tambah Wamenhan.

Disamping exhibition dilaksanakan juga pameran foto jurnalistik dari wartawan foto dan Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan yang terdiri dari 75 buah foto sebagai bagian kecil selain jejak pertahanan negara dalam beberapa tahun terakhir. Melalui pameran foto jurnalistik ini selain mampu mengangkat nilai seni jurnalistik foto, juga sebagai bahan sosialisasi perkembangan pertahanan negara melalui karya jurnalistik foto.

IDAM 2010 Expo & Forum menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 10 November 2010, yang akan dimeriahkan dengan sebuah atraksi berupa terjun payung oleh para prajurit ketiga Angkatan dan Polri serta anggota FASI, yang akan membawa bendera BUMNIP, serta Tim Aerobatic dari Australia.

Pameran ini akan menarik bagi kalangan TNI (AD, AL, AU) dan Kepolisian, professional bidang kedirgantaraan dan pertahanan, akademi militer dan kepolisian serta perguruan tinggi, sedangkan pada hari terakhir pameran akan dibuka bagi umum.

Pemerintah Mendukung Industri Pertahanan Dalam Negeri


JAKARTA - Pemerintah mendukung pengembangan industri bidang pertahanan dan keamanan oleh pelaku-pelaku usaha dalam negeri. Melalui pameran industri pertahanan (Indo-Defence 2010) yang akan digelar 10-13 November nanti, pemerintah mendorong terjalinnya kontak bisnis dan transfer teknologi yang dapat dimanfaatkan bagi perkembangan industri pertahanan tanah air.

"Pameran ini terbuka bagi mereka yang tertarik pada industri pertahanan, dari dalam dan luar negeri," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam jumpa pers di kantornya, di Jakarta, Kamis (4/11).

Pameran bertajuk 'Indodefence Expo and Forum' ini merupakan langkah awal dalam rencana jangka panjang pemerintah untuk membangun industri pertahanan dan keamanan di tanah air. Pameran yang akan digelar untuk keempat kalinya ini, lanjut Purnomo, sejalan dengan rencana pemerintah untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI dan kepolisian menggunakan produk-produk industri dalam negeri. "Tentunya yang kualitasnya sudah teruji," ucap dia.

Purnomo mengatakan, meski bukan pameran khusus antarnegara, pameran akan diikuti oleh lebih dari 400 peserta dari 38 negara, termasuk pabrikan-pabrikan peralatan militer terkemuka. "Tidak harus diwakili oleh negara, tapi oleh industrinya. Misalnya, Amerika Serikat dan Cina. Pabriknya yang tertarik untuk memasarkan produk-produknya," ujar dia.

Pembelian Pesawat Super Tucano

Selain pameran peralatan pertahanan dan keamanan, kali ini Kemenhan juga akan meneken beberapa kesepakatan kerja sama. Di antaranya, pembelian pesawat Super Tucano menggantikan pesawat OV-10 Bronco, serta pengembangan produk bom udara untuk pesawat tempur Sukhoi hasil kerjasama PT Pindad dan perusahaan asal kota Malang, Jawa Timur. Juga ada pembuatan payung parasut untuk pasukan khusus Angkatan Darat yang diproduksi oleh perusahaan asal Tulungagung.

Pemerintah, kata Purnomo, juga tengah memproduksi seribu roket pertahanan jenis kaliber 122mm dengan daya tembak sejauh 14,5 km berhulu ledak. Roket sudah diuji coba di Pusat Latihan Tempur TNI di Baturaja, dan masih terus dikembangkan. Roket ini akan digunakan untuk pertahanan TNI Angkatan Laut.

INDONESIA Ikut Terlibat Dalam Pembuatan KF-X

JAKARTA - Juru bicara TNI AU Marsekal Pertama Bambang Samoedro menegaskan Indonesia dan Korea Selatan sepakat memperkuat kerja sama di masa mendatang. Menurut Bambang, kerja sama tersebut dikhususkan pada angkatan udara.


Diakui Samoedro, kesepakatan dibicarakan di Jakarta, Senin (1/11). Pertemuan melibatkan Kepala Staf AU Marsekal Imam Sufaat dengan Atase Pertahanan Korea Selatan Kolonel Moon Daecheol. Sebenarnya kerja sama militer antara kedua negara berjalan baik sejak lama.

Sebelumnya Indonesia sepakat bergabung dalam proyek pengembangan pesawat Tempur KF-X, dengan Korea Selatan. Namun tertunda beberapa tahun akibat masalah teknis dan pendanaan. Kedua negara pun sepakat bekerja sama dalam produksi dan pemasaran jet tempur.

"Dengan menanggung 20 persen biaya pengembangan proyek senilai miliaran dolar AS Indonesia bakal memperoleh sekitar 50 jet tempur KF-X " ujar Kementerian Pertahanan Korsel dalam rilisnya.

Kelak produksi jet-jet tempur dilakukan setelah studi kelayakan rampung, akhir 2012. Selain itu, menurut Asisten Perencanaan KSAU Marsekal Muda Ery Biatmoko, pesawat jet tempur KF-X akan memperkuat skuadron tempur TNI Angkatan Udara. Tujuannya tak lain mengamankan seluruh wilayah udara nasional.

Visby Class, Korvet Siluman dari Swedia (IV)



Pertempuran anti kapal selam

Guna menghadapi pertempuran bawah laut korvet Visby telah dilengkapi perangkat multi-sonar Hydra dari General Dynamics-Kanada, perangkat ini terdiri dari Variabel Depth Sonar (VDS), Towed Array Sonar (TAS) dan Hull Mounted Sonar (HMS).

Sistem pendeteksi bawah air terintegrasi dengan sonar pasif buatan Hydroscience Technologies yang ditarik di belakang kapal (TAS) yang dipertajam dengan sonar variabel berfrekuensi ganda buatan C-Tech CVDS-26. Proses pemasang sonar di lambung kapal dan integrasi kerja dengan sarana pemburu ranjau (ROV) dilakukan oleh perusahaan yang sama.

Ketiganya berfungsi untuk mengendus target bawah air yang diintegrasikan dengan peluncur roket granat (mortir) bawah air kaliber 127 mm dan torpedo anti kapal selam. Visby mempunyai dua tabung torpedo diameter 400 mm disisi kiri dan kanan kapal dari berpandu homing aktif jenis torpedo type-45 buatan Saab Underwater Systems.

Sensor Radar

Perangkat radar utama di Visby mengadopsi radar multi peran tiga-dimensi jenis Sea Giraffe AMB 3D C-band buatan Saab Microwave Systems. Radar teknologi terbaru ini mampu memberikan respon cepat ke system persenjataan berkat teknologi 3D Agile Multi-beam saat merespon target berjarak 20 km.

Radar Sea Giraffe-3D memberikan kemampuan lebih unggul dibandingkan radar 3-D lainnya, benyaknya jumlah objek di angkasa dapat terpantau di setiap sensor antenna Visby. Pola pencarian pun dapat dipilih di setiap level ketinggian dalam cakupan sudut dari 0° hingga lebih dari 70°.

Pengukuran sasaran dilakukan secara parallel saat menerima sinyal radar menggunakan amplitudo monopulse, alat ini menyediakan kemampuan untuk mengukur koordinat target mulai dari arah, ketinggian, kecepatan secara akurat.

Teknik menjangkau cakupan ketinggian juga dilakukan secara akurat dengan mengkompensasi data-data secara elektronik ke pengendali kapal untuk melakukan manuver yang sesuai. Dengan adanya teknologi ini Sea Giraffe AMB tidak memerlukan platform untuk menstabilkan posisi kapal secara mekanis.




Untuk mendeteksi target permukaan proses pengamatan radar dan optimalisasi data sasaran ditampilkan dalam layar beresolusi tinggi, proses ini terhubung dengan kendali senjata anti-kapal yang secara otomatis siap tembak jika sudah masuk jangkauannya.

Roket, mortir hingga amunisi senjata akan meloading otomatis jika mendeteksi objek diseputar kapal dan mampu menembak secara akurat sesuai kebutuhan senjata yang ada. Misalkan sasaran masuk dalam jangkauan tembak meriam, maka secara otomatis kanon akan terbuka dan melakukan penembakan, Hal ini memungkinkan kapal untuk melakukan manuver menghindar dan melawan menggunakan senjata pendukung atau mentransfer posisi penembakan sasaran ke unit lain.

Tersedia pula perangkat tambahan lainnya berupa alat pengidentifikasi musuh (IFF) dan ECCM (electronic counter countermeasures) capabilities include ultra-low antenna sidelobes and both frequency and code agility. The antenna has a rotation rate of 30rpm for surveillance and 60rpm for air defence.

ECCM (counter elektronik penanggulangan) dimana didalamnya terdapat sidelobes ultra-low antena berfrekuensi ganda. Antena berputar dengan kecepatan 30 rpm untuk mode pengintaian dan 60 rpm untuk mode pertahanan udara. Hal ini memberikan waktu reaksi lebih cepat dan tepat dalam mengaktifkan persenjataan untuk merespon ancaman. Interval dari saat target terdeteksi hingga gelaran senjata siap tembak hanya butuh waktu beberapa detik,

Ada pula radar I-band untuk mencari sasaran permukaan dan radar I / J-band sebagai pengendali tembakan.



Perangkat Perang Elektronik

Untuk perangkat perang elektronik Visby dibekali radar pengintai taktis CS-3701 dari EDO Reconnaissance & Surveillance yang menyediakan fungsi electronic support measures (ESM) dan radar warning receiver (RWR).

Selain itu Visby Class juga telah dilengkapi dengan MASS (multi-ammuntion softkill) yakni pengumpan berupa munisi dari Rheinmetall Waffe Munition Jerman.

MASSA dapat meluncurkan sampai dengan 32 proyektil omni-spectral dalam waktu-sigkat untuk meng-counter rudal anti-kapal yang diluncurkan musuh. Sistem ini meliputi radar, inframerah, elektro-optik, laser dan ultraviolet wavebands.

Sistem Pendorong Kapal


Sistem penggerak Visby memakai kombinasi antara tenaga diesel dan turbin gas (CODAG), untuk melaju dikecepatan tinggi Visby dibekali empat mesin gas turbin berdaya dorong 4000 kw/ mesin, yang mampu melesatkan kapal hingga kecepatan diatas 35 knot. Ke-empat mesin turbin seri TF50 A ini dipasok oleh Honeywell Turbine, Amerika.

Sedangkan untuk kecepatan rendah Visby dilengkapi dengan dua mesin diesel type MTU 16V 2000 N90 yang menghasilkan tenaga hingga 1300 kw/ mesin, kedua jenis diatur oleh perangkat gearbox untuk mengendalikan semburan udara pada Kamewa ganda.

Selain itu terdapat pula tiga buah generator berdaya masing-masing 270 kw untuk mensuplai tenaga elektrik kapal.

Kemampuannya melaju dengan kecepatan tinggi dipermukaan air diimbangi dengan struktur desain kapal yang optimal membuat manuverabilitasnya lebih tinggi dibanding kapal-kapal cepat dikelasnya.

Untuk durasi waktu berlayar ekonomis, batas kecepatan maksimum yang bisa dicapai ada dikisaran 15 kt, sedangkan untuk pertempuran maksimum kecepatan yang mampu digenjot hingga 35 kt untuk durasi terbatas. Saat bermanuver dipelabuhan dengan pendalian terbatas, Visby dibantu oleh rudder dan bowthruster yang berfungsi menggerakkan posisi kapal kesamping kiri dan kanan.

Jumat, 05 November 2010

RI-SINGAPURA RAYAKAN 30 TAHUN HUBUNGAN KERJASAMA MILITER

JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro mengatakan Indonesia dan Singapura merayakan 30 tahun kerja sama Angkatan Udara kedua negara.

Peringatan 30 tahun kerjasama Angkatan Udara ini ditandai dengan peresmian Unveiling of Archived Artefacts oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Sukirno KS dan Chief of Staff (Air Staff) Republic of Singapure Air Force (RSAF) Air Marshall Boo Cher Mou di Singapura baru-baru ini.

Menurut Bambang Samoedro dalam siaran persnya yang diterima Jurnal Nasional, Minggu (31/10), dalam kurun waktu 30 tahun kedua Angkatan Udara telah menjalin berbagai kerjasama seperti latihan militer dan operasi udara bersama, di antaranya Elang Indopura (Pesawat tempur), Camar Indopura (Pesawat Intai) dan Manyar Indopura (Helikopter).

Menurutnya, latihan bersama Indonesia Singapura (Latma Indopura) ini, selain meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, juga dapat meningkatkan kemampuan para personel kedua angkatan udara dalam mengasah kemampuan taktik dan teknik operasi udara sesuai dengan Standart Operation Procedure (SOP) yang berlaku.

Pada kesempatan tersebut, kata Bambang, diadakan Command Post Exercise (CPX) Elang Indopura antar TNI AU dan RSAF, sedangkan Air Maneuver Exercise (AMX) akan dilaksanakan di Lanud Ngurah Rai Bali akhir November mendatang.