JAKARTA - Satu unit pesawat C-130 Hercules TNI AU yang kini tengah menjalani pemeliharaan berat di ARINC di Oklahoma, Amerika Serikat (AS). Jadwal penyelesaiannya diperkirakan molor dari waktu yang sudah ditentukan yaitu selama enam bulan.
"Seharusnya pemeliharaan dilakukan selama enam bulan, namun berdasar hasil deteksi tim pemeliharaan di ARINC terdapat beberapa bagian pesawat yang harus dibongkar dan diganti dengan yang baru," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro di Jakarta, Senin (21/3).
Pesawat bernomor register A-1323 ini menjalani pemeliharaan berat sejak Juli 2010 lalu.
"Perbaikan dalam Programmed Depot Maintanance (PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat Hercules yang mengacu pada "technical order" yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari yang telah disepakati antara TNI-AU dan USAF," kata Marsekal Pertama Bambang Samoedro .
Ia mengemukakan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI AU.
"Dalam program perbaikan ini rencananya juga akan melibatkan 10 orang teknisi TNI-AU dalam rangka berbagi pengetahuan perawatan pesawat. Ke-10 teknisi itu akan diberangkatkan Selasa besok," kata Bambang menambahkan.
Ia menambahkan, hibah pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap. "Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tuturnya.
Teknisi TNI AU sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk melakukan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules di Depo Pemeliharaan 30 di Lanud Abdurahman Saleh, Malang. Hanya saja, pihak AS ingin melakukan pengecekan dan pemeliharaan secara menyeluruh dan lebih teliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar