Rabu, 01 Juni 2011

Dirgantara Indonesia (PT. DI) akan Pasang 16-T 50 untuk Indonesia


pesanan Indonesia 16 T-50 pelatih

Indonesia telah menempatkan order $ 400 juta untuk 16 Korea Aerospace Industries T-50 Golden Eagle lanjut pelatih jet, pertama penjualan ekspor itu jenis.

Departemen Pertahanan Indonesia menandatangani kesepakatan pada Rabu, kata Enes Park, wakil presiden eksekutif KAI. Kontrak tersebut menetapkan bahwa pesawat harus disampaikan 18 bulan setelah penandatanganan perjanjian kredit antara Korea Selatan dan pemerintah-pemerintah Indonesia. 
Pengumuman itu mengikuti surat 12 April pemerintah Indonesia dikirim ke KAI menunjuk perusahaan Korea Selatan sebagai pemenang lelang untuk menggantikan Indonesia, BAE Systems Hawk 53. Surat itu semua tapi disegel nasib T 50-saingan di kompetisi, Vodochody Aero L-159 dan Yakovlev Yak-130.

16 General Electric-powered pesawat F404 akan diproduksi di fasilitas KAI di Sacheon, Korea Selatan. Mereka akan dikirim ke Indonesia sebagian dibongkar, dimana Indonesia negara produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia / Bahasa Indonesia Aerospace (PT. DI) akan berkumpul kembali mereka.

"Pesawat ini tentu mampu menjadi mengangkut, tapi mengangkut mereka memenuhi peraturan industri Indonesia," kata Park. "(Re-assembling) pesawat akan membantu mereka meningkatkan kemampuan mereka." 
Meskipun upaya terbaik KAI dan pemerintah Korea Selatan, Thet-50 hilang kompetisi pelatih baik di Uni Emirat Arab dan Singapura ke Aermacchi Alenia M-346.  

 

F/A-50 memerangi varian (Foto: vehibase)
T-50 lagi akan bersaing dengan pesaingnya di Israel dan Amerika Serikat. Pada tahun 2012, Angkatan Udara Israel akan memutuskan antara T-50 dan M-346 untuk menggantikan perusahaan Douglas A-4 Skyhawk pelatih. Pada awal Mei, Alenia Aermacchi general manager Alessandra Franzoni mengatakan Amerika kompetisi TX untuk menggantikan era 1960-an T Northrop-38C akan menjadi dua kuda perlombaan antara T-50 dan M-346.
Park menambahkan bahwa mungkin ada kemungkinan Indonesia menjual varian tempur T-50's, F/A-50 tersebut. "Sementara belum ada diskusi beton pada ini, ada kemungkinan berbeda ini di masa mendatang."
Indonesia juga masih terlibat dalam program-X yang diajukan Selatan Korea KF, kata Park. Di pameran udara Farnborough pada tahun 2010, Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman dengan Indonesia, dengan yang terakhir berpotensi memberikan kontribusi hingga 20% dari biaya pengembangan X-KF. Indonesia saat ini melihat bagaimana mungkin berpartisipasi dalam proyek.

The-50 membeli T hanyalah contoh terbaru dari upaya-upaya Jakarta untuk meng-upgrade's angkatan udara bangsa. Pada November 2010, itu dibeli delapan Embraer EMB-314 Super Tucano serangan pesawat ringan untuk menggantikan Vietnam War-era Rockwell OV-10 Broncos.Pada Januari 2011, diberikan Arinc Engineering Services sebuah kontrak $ 66,7 juta untuk memodernisasi lima Lockheed Martin C-130B.

Indonesia juga mempertimbangkan untuk mengupgrade 10 perusahaan Lockheed Martin F-16A / B pejuang. Laporan media mengatakan Jakarta akan membeli 24 ex-US Air Force F-16, namun hal ini belum secara resmi diumumkan oleh Washington atau Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar