Satgas Konga XXIII-E UNIFIL di Lebanon Selatan
JAKARTA - Indonesia tercatat sebagai satu dari 20 negara terbanyak yang menyumbangkan pasukan dalam operasi misi perdamaian PBB.
Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Edy Harjoko dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (30/11), menjelaskan, jumlah personel militer Indonesia yang terlibat dalam misi perdamaian PBB mencapai 1.785 orang.
"Tak hanya itu, Indonesia juga dinilai sebagai pasukan perdamaian yang memiliki profesionalitas yang tinggi serta dekat di hati masyarakat setempat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Edy Harjoko menerima kunjungan kehormatan Assistant Secretary General For Departement of Field Support (ASG for DFS) of United Nations atau Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Departemen Dukungan Lapangan, Anthony Banbury.
Kunjungan tersebut bertujuan mendapatkan masukan dari negara-negara utama penyumbang misi perdamaian PBB terhadap format dan konsep strategi dalam memberikan dukungan logistik lapangan secara global guna mendukung operasi misi perdamaian PBB di seluruh dunia.
"Indonesia agaknya patut berbangga, karena tidak semua negara mendapatkan kunjungan kehormatan ini. Indonesia dipilih menjadi salah satu negara yang dikunjungi `ASG for DFS` karena dinilai memiliki peran signifikan dan prestasi di dalam mendukung operasi perdamaian PBB," kata Eddy.
Kasum TNI juga berharap agar `ASG for DFS` dapat terus meningkatkan dukungan logistik dan "reimbursement" bagi pasukan TNI yang terlibat dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar